Jumat, 06 Januari 2012

berpikir kritis


BERPIKIR KRITIS              

Berpikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi. Informasi tersebut dapat didapatkan dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sehat atau komunikasi.

Berpikir  kritis di keperawatan adalah komponen penting dari tanggung jawab  profesional dan asuhan keperawatan professional.

Critical atau Kritis adalah:  kebutuhan akan penegakan keputusan secara hati hati.
Thinking/ berpikir adalah: memiliki suatu pendapat, merefleksikan sesuatu, mengingat,                                                           membedakan, membentuk gambaran mental, dan membuat alasan.

 BERPIKIR KRITIS : Merasionalisasi kehidupan manusia dan secara hati hati mengamati/ memeriksa proses berpikir sebagai dasar untuk mengklarifikasi dan memperbaiki pemahaman kita tentang sesuatu (Chaffee,1990) .
Pemeriksaan/ pengamatan atas sesuatu asumsi tentang bukti terbaru dan mengintepretasikan dan mengevaluasi argumen dalam rangka menegakkan kesimpulan atas suatu perspektif baru (Strader,1992)

 KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS::
 1.Rasional,
 2.Reasonable,
 3.Reflektif

  Contoh : Sarah, memutuskan untuk menjadi perawat setelah menonton film yang menunjukkan perawat sebagai sso yang menarik dan heroik Ani, yang berpikir lebih kritis, menanyakan konselor tentang pekerjaan yg tersedia sebagai seorg perawat. Ia juga berbicara dengan beberapa org perawat. Setelah memperoleh dan menimbang fakta2, ani memutuskan

 MODEL BERPIKIR KRITIS  :::
1.      Total Recall (Pemanggilan Total) = mengingat fakta/ suatu kejadian serta mengingat dimana dan bagaimana menemukannya ketika dibutuhkan .
2.      Habits (Kebiasaan) = pendekatan berpikir yang diulang ulang dengan sering , atau Sesuatu yang “dilakukan tanpa berpikir” . Walaupun bukan dilakukan tanpa dipikir, tetapi hal tersebut telah mendarah daging sehingga terlihat seperti tidak disadari dalam pikiran  untuk masuk pendidikan keperawata
3.      Inquiry (Pencarian Informasi) = memeriksa isu-isu secara mendalam dengan menanyakan hal-hal yang terlihat nyata; termasuk menggali dan menanyakan segala sesuatu – khususnya asumsi  terhadap situasi tertentu .
4.       . Knowing How You Think (Mengetahui apa yang anda pikirkan);  Berpikir tentang bagaimana cara berpikir. METACOGNITION : berada diantara proses mengetahui ~ tahu bagaimana anda berpikir  Schon (1983): menyarankan penggunaan pendekatan refleksi (knowing how you think) untuk kerja profesional yg sulit menemukan masalah dan solusinya di buku sumber.


http://www.ziddu.com/download/18118202/berfikirkritis.docx.html


Dorothea Orem


                                                            DOROTHEA OREM
Model Keperawatan
Tema sentral dari model konseptul dorothea orem adalah konsep perawatan diri, dan ide deficit perawatan diri, yang berkaitan erat. Orem pertama kali menyatakan idenya pada akhir 1950 an .bukunya Nursing Conceps of Practice pertama kali dipublikasikan pada 1971 dengan edisi lanjutan diterbitkan pada 1980 dan 1985. Sampai saat ini Orem masih mengembangkan dan menyempurnakan model konseptualnya yang paling sering di pakai dalam keperawatan . tidak di ragukan orem memberi pengaruh  besar pada  keperawatan banyak kolega keperawatan yang menggunakan modal orem / bagian-bagianya dan yang merupakan model keperawatan yang paling banyak di gunakan dalam praktik keperawatan.
Model tersebut terdri dari tiga perspektif teroretis berikut ini :
-teori perawatan diri
 Orem berpendapat bahwa teori perawatan diri yang ia kemukakan, merupakan bagian dari model konseptual keperawatan yang dapat diterapkan oleh semua professional yang bekerja di bidang layanan kesehatan, seperti dokter, ahli fisiotera[I, ahli terapi wicara, dll . dalam pandangan Orem, perawatan diri merupakan proses pribadi yang bersifat unik, dan dipengaruhi oleh factor-faktor berikut ini :
-usia
-gender
-kesehatan
-pertumbuhan dan perkembangan
-lingkungan social/budaya
-sistem layanan kesesehatan
-keluarga
-gaya hidup
Kebutuhan perawatan diri oleh orem dibagi menjadi kebutuhan perawatan diri universal, perkembangan dan deviasi kesehatan . kebutuhan perawatan diri universal merupakan  hal yang umum bagi semua individu, seperti kebutuhan untuk memastikan seseorang bahwa ia makan dan minum, mendapat istirahat yang cukup, eliminasi dll. Kebutuhan perawatan diri perkembangan adalah yang berkaitan dengan pertumbuhan dan kemajuan individu .kebutuhan deviasi kesehatan secara spesifik dilakukan individu untuk dirinya sendiri atau mengatur orang untuk melakukanya, jika ia tidak mampu cedera atau sakit .
Perrawatan diri yang diperlukan secara teraupetik mencakup bahwa :
-          Setiap  orang harus mengetahui mengapa kebutuhan perawatan diri tertentu berhubungan dengan kesehatan .
-          Penelitian harus dilakukan untuk mengetahui cara apa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri.
-          Aktivitas perawatan diri yang diperlukan dilakukan secara adekuat
Teori defisiensi perawatan diri
Orem melihat keperawatan sebagai pendidikan professional dan kompensasi dari orang-orang yang menderita deficit perawatan diri . teori perawatan diri adalah topic utama dalam model konseptual ore dan yang menjutama dari teori tersebut adalah kapasitas perawatan diri .
Kapasitas atau kemampuan
Hal yang menjadi masalah disini adalah kemampuan untuk mencapai tindakan perawatan diri yang berorientasi pada tujuan .kapasitas berarti kuantitas dan jenis aktifitas perawatan diri yang dapat dilakukan seseorang dalam kondisi tertentu.ide abstrak tentang kapasitas tersebut dibuat lebih konkret  dengan mengasumsikan bahwa kapasitas atau kemampuan terdiri dari:
            -perhatian dan kewaspadaan berkaitan dengan berbagai faktor utama,baik internal dan eksternal,yang dapat memengaruhi proses perawatan diri.
-pengaturan tentang energy yang tersedia berkaitan dengan pemberian perawatan diri.
            -pengatur postur
            -alasan pemberian perawatan diri
            -motivasi-hal ini berkaitan dengan motivasi untuk mencaoai tujuan perawatan diri.
            - keputusan berkaitan dengan perawatan diri, keputusan yang di buat di arahkan pada hasil yang berkaitan dengan perilaku perawatan diri
-pengetahuan tentang perawatan diri : mengetahui, mengingat dan menerapkan pengetahuan.
- Keterampilan yang diulang-ulang dalam berbagai bidang yang memungkinkan seseorang untuk melakukan perawatan diri
-prioritisasi : hal ini merupakan kemampuan untuk menentukan nurutan prioritas
-integrasi : aktivitas perawatan diri harus diintegrasikan dalam rutinitas sehari-hari
TINDAKAN PERAWATAN DIRI
Menurut Orem kemampuan untuk melakukan perrawatan diri bergantung pada :
-penilaian pengkajian adanya faktor-faktor dalam diri seseorang dan lingkungan yang berkaitan dengan perawatan diri dan juga pengkajian tentang pentin gnya faktor-faktor tersebut dengan kesehatan dan kesejahteraan orang tersebut.
-Keputusan membuat keputusan tentang urutan dan jenis aktivitas perawatan diri yang akan dilakuakan
DDEFISIT PERAWATAN DIRI
Menurut Orem , defisiensi perawatan diri adalah hubungan yang kurang antara kemampuan perawatan diri seseorang dan perawatan diri yang dipwrlukan secara teraupetik . defisit perawatan diri dapat terjadi akibat :
-tidak cukupnya kemampuan untuk menentukan kuantitas dan jenis perawatan diri yang diperlukan secara teraupetik . Defisit perawatan diri ditentukan secara individual. Perawatan diri juga merupakan proses yang bersifat unik dan pribadi.
TEORI SISTEM KEPERAWATAN
Dalam teorinya tentang system keperawatan, Orem menjelaskan tentang bagaiamana kemampuan perawatan diaktivasi berdasarkan diagnosis deficit perawatan diri.
KEMAMPUAN KEPERAWATAN
Orem menyatakan bahwa intervensi keperawatan bersifat logis jika pasien mengalami deficit perawatan diri dan oleh karena itu tidak cukup mampu untuk melakukan perawatan diri yang diperlukan secara teraupetik . itilah pada perawat mampu memberikan asuhan dengan cara yang terstratuktur dan data :
-          Mendiagnosis deficit erawatan diri
-           merencanakan tindakan di bidang keperawatan
-           mengimplementasikan tindakan yang sudah direncanakan di bidang keperawatan
deskripi ini menunjukkan dengan jelas ersamaan antara kemampuan perawatan diri dan kemampuan keperawatan . keduanya dilakukan dengan sebuah proses yang dilakukan secara berurutan yaitu diagnosis deficit perawatan diri, perencanaan tindakan, dan akhirnya meiimplementasikan tindakan yang sudah direncanakan . Kemampuan keperawatan berbeda dengan hal lain, pendidikan erawat, pengetahuan, keahlian praktik, keahlian dalam aplikasi teknologi baru, dan persiapan untuk bekerja sama dan merawat orang lain.
SISTEM KEPERAWATAN
S istem keperawatan yang dimiliki dibuat berdasarkan deficit perawatn diri pasien dan kemampuan yang dimiliki perawat. Orem (1985) mnjelaskan system tersebut sebagai :
‘’Serangkaian tindakan kontinu yang dihasilkan ketika perawat menghubungkan satu atau sejumlah cara membantu pasien dengan tindakanya sendiri atau tindakan seseorang di bawah perawatan yang diarahkan untuk memenuhi tuntutan perawatan diri  teraupetik orang tersebut artau untukjmengatir perawatan diri mereka ‘’.
Hal yang selalu penting untuk memerikasa apakah pasien dapat berkontruksi dan kontribusi apa yang harus diberikan perawat. Orem membedakan tiga system keperawatan “
-          Suportif-edukatif
-          kompensasi parsial
-          kompensasi total
Hubungan model dengan paradigm keperawatan
Manusia
Model orem membahas dengan jelas individu dan berfokus pad aide diri dan perawatan diri . namun demikian seseorang dianggap paling eksklusif dalam konteks ini, sedangkan kompleksitas perawatan manusia dan tindakan manusia tiddak dipertimbangkan .

Lingkungan
Lingkungan juga dibahas dengan jelas dalam model ini . namun, hal ini terutama dianggap sebagai situasi tempat terjadinya perawatan diri atau kurangnya perawatan diri .

Sehat dan Sakit
Ide ini juga terdapat dalam model tersebut, namun dibahas dalam kaitanya dengan perawatan diri. Alasanya adalah bahwa jika individu dalam keadaan sehat mereka dapat memenuhi sendiri deficit perawatan diri yang mereka alami.

Keperawatan
Model ini mebahas dengan cara yang jelas dan sistematik sifat dari keperawatan dan kerangka kerja untuk memberikan asuhan keperawatan.Harus diketahui bahwa hal tersebut ditampilkan dalam  entuk pendekatan mekanistik berdasarkan pendekatan suportif-edukatif, kompensasi parsial, dan kompensasi total . pendekatan tersebut merupakan pendekatan langsung yang dapat di tata laksanakan. Karena hal itulah model ini sangat popular diantara para praktisi yang berpendapat bahwa model yang lebih kompleks sulit un tuk diimplementasikan .

http://www.ziddu.com/download/18118171/DOROTHEAOREM.docx.html


           

Teori Orem


TEORI OREM

Model Konsep dan Teori Keperawatan Dorothea Orem
A. Biografi Orem
Dorothea Orem lahir di Baltimore, Maryland pada tahun 1914. Beliau wafat pada tanggal 22 Juli 2007 di Skidaway. Selama hidupnya, beliau pernah mengikuti pendidikan Diploma (1903), kemudian meanjutkan pendidikannya di Providence School of Nursing di Washington DC dan mendapatkan gelar B.S.NE, kemudian melanjutkan pendidikannya lagi di Catholic University of America di Washington DC dan mendapatkan gelar M.S.NE.
B. Model Konsep Keperawatan Orem
Model Keperawatan menurut Orem dikenal dengan Model Self Care. Model Self Care ini memberi pengertian bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan memperthankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit. Model keperawatan ini berkembang sejak tahun 1959-2001.
Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan diantaranya dalam pelaksanaan berdaarkan tindakan atas keampuan. Self Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan.
Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan mengenai pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam konsep kebutuhan dasar yang terdiri dari:
1.                  Air (udara): pemelihraan dalam pengambian udara.
2.                  Water (air): pemeliaraan pengambilan air
3.                  Food (makanan): pemeliharaan dalam mengkonsumsi makanan
4.                  Elimination (eliminasi): pemeliharaan kebutuhan proses eliminasi
5.                  Rest and Activity (Istirahat dan kegiatan): keseimbangan antara istirahat dan aktivitas.
6.                  Solitude and Social Interaction ( kesendirian dan interaksi sosial): pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial.
7.                  Hazard Prevention (pencegahan risiko): kebutuhan akan pencegahan risiko pada      kehidupan manusia dalam keadaan sehat .
8.                  Promotion of Normality
C. Teori Keperawatan Orem
Pandangan teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya. Dalam konsep praktik keperwatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori Self Care, di antaranya:
1. Perawatan Diri Sendiri (Self Care)
Teori Self Care meliputi:
  • Self Care: merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksananakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan.
  • Self Care Agency: merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oeh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.
  • Theurapetic Self Care Demand: tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat.
  • Self Care Requisites: kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mepertahankan fungsi tubuh. Self Care Reuisites terdiri dari beberapa jenis, yaitu: Universal Self Care Requisites (kebutuhan universal manusia yang merupakan kebutuhan dasar), Developmental Self Care  Requisites (kebutuhan yang berhubungan perkembangan indvidu) dan Health Deviation Requisites (kebutuhan yang timbul sebagai hasil dari kondisi pasien).
2. Self Care Defisit
Self Care Defisit merupakan bagian penting dalam perawatan secara umum di mana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan. Keperawatan dibutuhkan seseorang pada saat tidak mampu atau terbatas untuk melakukan self carenya secara terus menerus. Self care defisit dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care, baik secara kualitas maupun kuantitas. Dalam pemenuhan perawatan diri sendiri serta membantu dalam proses penyelesaian masalah, Orem memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai pembimbing orang lain, memberi support, meningkatkan pengembangan lingkungan untuk pengembangan pribadi serta mengajarkan atau mendidik pada orang lain.
3. Teori Sistem Keperawatan
Teori Siste Keperawatan merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri. Dalam pandangan sistem ini, Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya:
  • Sistem Bantuan Secara Penuh (Wholly Copensatory System ). Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan ketidamampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pngontrolan,  dan ambulansi serta adanya manipulasi gerakan. Contoh: pemberian bantuan pada pasien koma.
  • Sistem Bntuan Sebagian (Partially Compensatory System). Merupakan siste dalam pemberian perawatan diri sendiri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal. Contoh: perawatan pada pasien post operasi abdomen di mana pasien tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan luka.
  • Sistem Supportif dan Edukatif. Merupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agara pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Contoh: pemberian sistem ini dapat dilakukan pada pasien yang memelukan informasi pada pengaturan kelahiran.
D. Aplikasi Model Keperawatan Orem
Aplikasi Model Keperawatan Orem, dapat dilihat dari contoh kasus berikut:
Kasus:
Tn. J (50 th), didiagnosis DM tipe 2. Dia memiliki riwayat hipertensi dan dia seorang perokok berat (30 batang per hari). Perawatan yang dapat diberikan epada Tn. J berdasarkan model keperawatan Orem adalah:
1.                  Air (educative/supportif). Perawat harus mampu memberikan informasi tentang hubungan hipertensi dengan merokok.
2.                  Water (educative/supportif). Perawat harus mampu meykinkan adanya hydration-risk yang cukup dari polydipsia yang memicu hyperglycaemia (kadar gula yang tinggi dalam darah)
3.                  Food (partial compensatory). Perawat memberikan diet yan cocok untuk hipertensi dan diabetes, serta mengontrol gula darah setelah makan.
4.                  Elimination (educative/supporif). Klien membutuhkan monitoring.
5.                  Activity and Rest (adecative/ suportif). Perawat menginformasikan pada pasien tentang kegiatan yang cocok untuk pasien diabetes.
6.                  Solitude and Social Interaction (partial compensatory). Interaksi social dengan perawat dapat memberikan perubahan interaksi dan tigkah sosial.
7.                  Hazard Prevention (partial compensatory). Perawat memberikan pendidikan pada pasien tentang kelebihan dan kekurangan pengobatan yang akan diambil oleh pasien.
8.                  Promote Normality (partial compensatory). Perawat diharapkan dapat membantu pasien untuk mengembalikan pola hidup pasien, sehingga menjadi normal kembali.


http://www.ziddu.com/download/18118138/NurSeUMMTheb3sssssssssssstt....-TEORIOREM.doc.html

macam macam teori keperawatan


TEORI KEPERAWATAN

Teori diperlukan untuk membantu memberikan pengetahuan untuk memperbaiki praktek dengan cara menggambarkan, menjelaskan, mempredeksi, dan mengendalikan fenomena. Pengetahuan perawat bertambah melalui pengetahuan teoritis karena metode yang dikembangkan dapat menunjukkan keberhasilan.
Teori memberikan otonomi professional dengan memberikan arahan pada praktek, pendidik dan fungsi – fungsi peneliti profesi tersebut. Studi atas teori membantu membangun kemampuan analitis, menantantang untuk berfikir, memperjelas nilai – nilai dan asumsi – asumsi dan menetukan tujuan praktek keperawatan, pendidikan dan penelitian.

Teori adalah kumpulan konsep – konsep, definisi – definisi, dan usulan – usulan yang memproyeksikan sebuah pandangan sistematis atas fenomena dengan merancang hubungan – hubungan khusus diantara konsep – konsep untuk keperluan penggambaran, penjelasan, perkiraan, dan atau mengendalikan fenomena, dan merupakan abstrak tingkat tinggi dibanding model – model fisik.

Model Konseptual dan Teori Praktek Keperawatan
Model Konseptual
Mengacu pada ide – ide global mengenai individu, kelompok, situasi, atau kejadian tertentu yang berkaitan dengan disiplin yang spesifik. Teori mempunyai kontribusi pada kebutuhan dasar praktek keperawatan. Suatu metode untuk menghasilkan dasar pengetahuan keperawatan ilmiah adalah melalui pegembangan dan memanfaatkan teori keperawatan.




Teori – Teori Keperawatan
1. Teori Nightingale
 Menempatkan lingkunagn sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatianv
 Perawat tidak hanya sibuk memberi obat dan pengobatan tetapiv beroreantasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenagaan dan nutrisi.

2. Teori Peplau
 Mengembangkan interaksi perawat dan klienv
 Keperawatan adalah proses yang penting, teraupetik dan interpersonalv
 Keperawatan berpartisipasi dalam menyusun asuhan kesehatan untukv memfasilitasi kondisi yang alami dari kecendrungan manusia untuk mengembangkan hubungan interpersonal

3. Teori Henderson
 Untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayananv kesehatan, membantu klien mendapatkan kemandiriannya secepat mungkin
 Praktek keperawatan membentuk klien untuk melakukan 14 dasar kebutuhan dasar Hendersonv
1. Bernafas yang normal
2. Makan minum cukup
3. Bergerak dan mempertahankan sikap yang diinginkan
4. Tidur dan istirahat
5. Memilih, menetukan dan ganti pakaian
6. Memeprtahankan suhu tubuh yang normal
7. Memprtahankan kebersiahan tubuh, penampilan, melindungi kulit
8. Eliminasi
9. Menghindari bahya lingkungan dan melukai orang lain
10. Berkomuniksi untuk mengkspresikan kebutuhan dan perasaan
11. Melaksanakan ibadah
12. Melaksanakan pekerjaan untuk kepuasan
13. Bermain dan rekreasi
14. Belajar

4. Teori Abdellah
Pemberian asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan fisik, emosi, intelektual, sosial dan spiritual baik klien maupun anggota keluarga
Dikenal 21 masalah keperawatan Abdellah
1. Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik
2. Mempertahankan aktivitas, latihan fisik, istirahat dan tidur yang optimal
3. Mencegah terjadinya kecelakaan, cedera, atau trauma lain dan meluasnya infeksi
4. Mempertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencegah dan memperbaiki deformitas
5. Memfasilitasi masukan oksigen melalui sel
6. Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh
7. Eliminasi
8. Memprtahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
9. Mengenali respon fisiologis tubuh
10. Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi
11. Mempertahankan fungsi sensorik
12. Mengidentifikasi dan menerima ekspesi, perasaan dan reaksi positif dan negatif
13. Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antara emosi dan penyakit organik
14. Mempertahankan komunikasi verbal dan nonverbal
15. Memfasilitasi pengembangan hubungan interpersonal yang produktif
16. Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif
17. Menghasilkan dan mempertahankan lingkunagn yang teraupetik
18. Memfasilitasi kesadaran kan diri sendiri
19. Menerima tujuan yang optimal berdasar keterbatasan fisik dan emosional
20. Menggunakan sumber – sumber komunitas
21. Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor – faktor yang mempengaruhi munculnya suatu penyakit

5. Teori Orlando
 Klien adalah individu dengan suatu kebutuhan, bila kebutuhan tersebutØ dipenuhi maka stress akan berkurang, meningkatkan kepuasan atau mendorong pencapaian kesehatan optimal
 Tiga elemenØ
1. Perilaku klien
2. Reaksi perawat
3. Tindakan keperawatan

6. Teori Levine
 Klien sebagai makhluk yang terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkunagnnyaü
 Sehat dipandang dari sudut konservasi, dengan konservasi energi sebagai pertimbangan utamaü
 4 prinsip konservasi dalam keperawatanü
1. Konservasi energi klien
2. Konservasi struktur integritas
3. Konservasi integritas profesional
4. Konservasi integritas sosial


7. Teori Johnson
 Klien beradaptasi terhadap kondisi sakitnya dan bagaimana stress aktual dan potensial dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi-
 Guna perawat adalah untuk mengurangi stress-
 Teori Johnson berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada pengelompokan perilaku:-
1. Mencari keamanan
2. Mencari perawatan
3. Menguasai diri sendiri dan orang lain
4. Mengakomodasi diet dengan cara yang dapat diterima
5. Mengeluarkan sampah tubuh
6. Perilaku seksual dan identitas peran
7. Perilaku menlindungi diri sendiri

8. Teori Rogers
o Tujuan keperawatan adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, mencegah kesakitan, dan merawat serta merehabilitasi klien yang sakit dan tidak mampu dengan pendekatan humanistik keperawatan
o Manusia utuh meliputi: proses sepanjang hidup. Klien secara terus menerus berubah dan menyelaraskan denagn lingkungannya

9. Teori Orem
• Tujuan keperawatan adalah untuk merawat dan membantu klien mencapai perawtan diri secara total
• Teori ini merupakan teori kurangnya perawatan diri sendiri
• Asuhan keperawatan menjadi penting ketika klien tidak mampu memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan dan sosial

10. Teori King
 Tujuan keperawatan adalah untuk memenfaatkan komunikasi dalam membantuØ klien mencapai kembali adaptasi secara positif terhadap lingkungan
 Proses keperawatan didefinisikan sebagai prosesa interpersonal yang dinamis antara perawat, klienØ

11. Teori Neuman
Tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu , keluarga, dan kelompok untuk mendapatkan dan mempertahankan tingkat kesehatan maksimal melalui intervensi tertentu
Penurunan stress adalah tujuan dari sistem model praktek keperawatan
Tindakan keperawatan meliputi tindakan preventif tingkat primer, skunder atau tersier

12. Teori Roy
 Untuk mengidentifikasi type kebutuhan klien, mengkaji kemampuan adaptasi terhadap kebutuhan dan membantu klien beradaptasiü
 Model adaptasi ini didassari oleh model adpatasi fisiologis,ü psikologis, sosiologis serta keterhubunagan atau ketergantungan dan kemandirian

13. Teori Watson
o Meningkatkan kesehatan, mengembang klien pada kondisi sehatnya dan mencegah kesakitan
o Teori ini mencakup filosofi dan ilmu tentang caring, caring merupakan proses interpersonal yang terdiri dari intervensi yang menghasilakn pemenuhan kebutuhan manusia
http://www.ziddu.com/download/18118091/TEORIKEPERAWATAN.docx.html